Minggu, 23 September 2012

Pulau Merah di Banyuwangi

Di timur Pulau Jawa, ada sebuah pantai dengan pulau kecilnya yang cantik. Pantai Pulau Merah namanya. Uniknya, saat surut pulau kecil di lepas pantai itu akan menyisakan tanah merah di dasarnya.

pulau merah banyuwangi
Pulau Merah - Wisata Banyuwangi

Diintip dari situs dinas kebudayaan Jawa Timur, disbudpar.jatimprov.go.id, Minggu (8/4/2012), pulau berbentuk gundukan seperti bukit ini memiliki dasar tanah merah. Tanah inilah yang dianggap unik dan dijadikan nama atas pantai ini, Pantai Pulau Merah. Pantai ini terletak 60 km dari Banyuwangi yang bisa ditempuh dengan perjalanan darat selama kira-kira 2,5 jam.
Pantai yang memiliki panjang sekitar 3 km ini berada di kawasan Hutan Lindung Gunung Tumpang Pitu. Dengan adanya gunung inilah, kawasan pesisir pantai jadi terlihat lebih menarik karena memiliki latar belakang pegunungan.
Saat musim panas, pantai ini menyajikan ombak indah bagi para pecinta surfing. Ombak besar dan panjang jadi favorit para surfer yang datang ke sini. Tapi hati-hati, banyak karang di dasar laut membuat Anda rentan cedera saat surfing. Meski belum terlalu dikenal di kalangan wisatawan, namun perlahan objek wisata ini mulai didatangi turis.
Jika tidak bisa surfing, Anda pun tetap bisa menikmati pesona pantai ini. Saat surut, Anda bisa datang ke Pulau Merah dengan jalan kaki! cukup menjejakkan langkah di batu-batu karang dan Anda pun bisa melihat bukit itu lebih dekat.
Namun tetaplah berhati-hati saat mengarungi pantai saat air surut. Karena masih banyak hewan laut yang tertinggal di cekungan karang. Jangan sampai Anda terinjak bulu babi atau tergigit ular laut.
Karena pantai ini berada di bagian barat, maka jangan lewatkan momen matahari terbenam. Air, pasir dan langit akan berubah jingga keemasan. Suasana dramatis ini dilengkapi dengan semilir angin khas sore hari di pantai. Dijamin Anda akan lupa waktu.
Tidak hanya keindahan alam, pantai ini juga memiliki sebuah pura yang biasa digunakan umat Hindu dalam menyelenggarakan acara keagamaan. Sebuah upacara agama yang bernama Upacara Mekiyis rutin diadakan oleh warga Hindu yang tinggal di Banyuwangi setiap tahun. (http://travel.detik.com/read/2012/04/08/123747/1887145/1025/ssst-ada-yang-cantik-dari-banyuwangi)

Taman Nasional Alas Purwo

banyuwangi 
 
Taman Nasional Alas Purwo, adalah taman nasional yang terletak di kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Purwoharjo, Banyuwangi.
Taman nasional ini memiliki luas 43.420 ha yang terdiri dari: Zona Inti (Sanctuary Zone), Zona Rimba (Wilderness Zone), Zona Pemanfaatan (Intensive Zone) dan Zona Penyangga (Buffer Zone). Taman Nasional Alas Purwo merupakan kawasan hutan hujan dataran rendah dan terdapat sedikitnya 584 jenis tumbuhan seperti, rumput, herba, semak, liana dan pohon.
Tumbuhan khas dan endemik pada taman nasional ini yaitu sawo kecik (Manilkara kauki) dan bambu manggong (Gigantochloa manggong). Tumbuhan lainnya adalah ketapang (Terminalia cattapa), nyamplung (Calophyllum inophyllum), kepuh (Sterculia foetida), keben (Barringtonia asiatica), dan 13 jenis bambu.
Taman Nasional Alas Purwo juga merupakan habitat dari beberapa satwa liar seperti lutung budeng (Trachypithecus auratus auratus), banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan (Gallus gallus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), dan kucing bakau (Prionailurus bengalensis javanensis). Satwa langka dan dilindungi seperti penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hijau (Chelonia mydas) yang biasanya sering mendarat di pantai Selatan taman nasional ini pada bulan Januari - September.

Kawah Ijen - Banyuwangi

banyuwangi 
 
Gunung Ijen atau lebih di kenal dengan Kawah Ijen, adalah salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Memiliki ketinggian 2.443 m dari atas permukaan laut, berdinding kaldera setinggi 300-500 m dan telah 4 kali meletus di tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936.
Ijen merupakan satu komplek gunung berapi yang terdiri dari kawah gunung Ijen dan dataran tingginya. Kawasan ini terletak di tiga kabupaten yaitu Situbondo, Bondowos dan Banyuwangi.
Di kawasan gunung berapi ini terdapat pertambangan belerang, dimana mengindikasikan gunung ini masih aktif dan beraktifitas. Saat berada di kawasan kawah Ijen, pengunjung bisa menyaksikan para penambang yang sibuk membawa tumpukan belerang di punggung mereka, menyusuri jalan yang curam dan dipenuhi oleh gas beracun yang berbahaya.
Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar.. Kawah yang berbahaya ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa dengan danau belerang berwarna hijau toska dengan sentuhan dramatis dan elok. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.
Bagi mereka yang suka akan petualangan, untuk mencapai Gunung Ijen bisa di akses dari dua arah yaitu, dari utara dan dari selatan. Dari utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jaral Situbondo ke Paltuding sekitar 93 Km dan dapat ditemput sekitar 2,5 jam.
Dari arah selatan, bisa dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 Km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km dan diteruskan menggunakan Jeep atau mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanjak.